Pengertian menyimak
menurut beberapa ahli:
- Tarigan: Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
- Drs. Hanapi Natasasmita: Menyimak adalah mendengarkan secara khusus dan terpusat pada objek yang disimak.
- Djago Tarigan: Menyimak dapat didefinisikan sebagai suatu aktifitas yang mencakup kegiatan mendengar dari bunyi bahasa, mengidentifikasi, menilik, dan mereaksikan atas makna yang terkandung dalam bahan simakan.
- Russel & Russel: Menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi.
- Anderson: Menyimak sebagai proses besarmendengarkan, mengenal, serta menginterpretasikan lambang-lambang lisan.
- Akhadi-at: Menyimak ialah suatu proses yang mencakup kegiatanmendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksiatas makna yang terkandung di dalamnya.
- Nurhadi membagi pengertian
menyimak menjadi dua:a. Pertama, menyimak atau
mendengarkan dalam arti sempit mengacu pada proses mental pendengar yang
menerima bunyi yang dirangsangkan oleh pembicara dan kemudian menyusun
penafsiran apa yangdisimaknya;
b. Kedua, menyimak dalam pengertian luas mengacu pada proses bahwa si penyimak tidak hanya mengerti dan membuat penafsiran tentang apa yang disimaknya, tetapi lebih dari itu ia berusaha melakukan apa yang diinformasikan oleh materi yang disimaknya. - Harimurti K.: Menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa menyimak
adalah mendengarkan dan memahami isi bahan simakan karena itu dapat disimpulkan
bahwa tujuan utama menyimak adalah menangkap, memahami atau menghayati pesan,
ide, gagasan yang tersirat dalam bahan simakan.
Menyimak
merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam lisan yang bersifat
reseptif. Dengan demikian, menyimak tidak sekadar kegiatan mendengarkan tetapi
juga memahaminya. Ada dua jenis situasi dalam menyimak, yaitu situasi menyimak
secara interaktif dan situasi menyimak secara noninteraktif. Menyimak secara
interaktif terjadi dalam percakapan tatap muka dan percakapan di telepon atau
yang sejenisnya. Dalam menyimak jenis ini, kita bergantian melakukan aktivitas
menyimak dan berbicara. Oleh karena itu, kita memiliki kesempatan untuk
bertanya guna memperoleh penjelasan, meminta lawan bicara mengulang apa yang
diucapkan olehnya atau mungkin memintanya berbicara agak lebih lambat.
Kemudian, contoh situasi-situasi mendengarkan noninteraktif, yaitu mendengarkan
radio, TV, film, khotbah, atau menyimak dalam acara-acara seremonial. Dalam
situasi menyimak noninteraktif tersebut, kita tidak dapat meminta penjelasan
dari pembicara, pembicara tidak bisa mengulangi apa yang diucapkan, dan kita
tidak bisa meminta pembicaraan diperlambat.
Berikut ini
adalah keterampilan-keterampilan mikro yang terlibat ketika kita berupaya untuk
memahami apa yang kita dengar, yaitu pendengar harus mampu menguasai beberapa
hal berikut:
- Menyimpan/mengingat unsur bahasa yang didengar menggunakan daya ingat jangka pendek (short term memory);
- Berupaya membedakan bunyi-bunyi yang membedakan arti dalam bahasa target;
- Menyadari adanya bentuk-bentuk tekanan dan nada, warna suara, intonasi, dan adanya reduksi bentuk-bentuk kata;
- Membedakan dan memahami arti kata-kata yang didengar;
- Mengenal bentuk-bentuk kata khusus (typical word-order patterns);
- Mendeteksi kata-kata kunci yang mengidentifikasi topik dan gagasan;
- Menebak makna dari konteks;
- Mengenal kelas-kelas kata (grammatical word classes);
- Menyadari bentuk-bentuk dasar sintaksis;
- Mengenal perangkat-perangkat kohesif (recognize cohesive devices);
- Mendeteksi unsur-unsur kalimat seperti subjek, predikat, objek, preposisi, dan unsur-unsur lainnya.
1 komentar:
Terimakasih informasi ilmunya sangat bermanfaat
Posting Komentar